Jumat siang, 25 Juli 2025 pukul 14.00 WIB, suasana di Desa Margosari terlihat berbeda dari biasanya. Puluhan ibu-ibu PKK berkumpul dengan semangat tinggi untuk mengikuti kegiatan SOKASIK (Solusi Kreatif dari Sampah Plastik) sebuah inisiatif yang bertujuan mengubah galon bekas menjadi produk bernilai tinggi seperti tempat sampah dan pot bunga. Kegiatan ini tidak hanya sekedar pelatihan, tetapi juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara masyarakat dan mahasiswa KKN POSKO 32 dalam menangani masalah sampah plastik secara kreatif.
Dari Galon Bekas Menjadi Karya Bernilai
SOKASIK lahir dari menumpuknya sampah plastik, khususnya galon air mineral, yang sering kali dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan. Melalui kegiatan ini, galon bekas yang sebelumnya dianggap limbah, kini disulap menjadi barang berguna dan estetis. Ibu-ibu PKK dengan antusias melukis dan mengenang galon bekas, mengubahnya menjadi tempat sampah yang berwarna-warni dan pot bunga yang unik. Tidak hanya mengurangi sampah, kegiatan ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga.
“Kami senang bisa belajar mengolah sampah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Selain mengurangi sampah, hasilnya bisa digunakan sendiri atau bahkan dijual,” ujar tan rumah dengan wajah berseri.
Kolaborasi yang Menghasilkan Perubahan
Kegiatan SOKASIK tidak hanya melibatkan ibu-ibu PKK, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari Kelompok KKN POSKO 32. Mahasiswa KKN turun langsung memberikan pendampingan teknis, mulai dari cara memotong galon, melukis, hingga tips pemasaran produk. Sinergi antara akademisi dan masyarakat ini menjadi contoh nyata bagaimana solusi berbasis komunitas dapat menciptakan dampak positif.
“Kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk kontribusi mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan, tetapi juga sebagai bentuk edukasi tentang pentingnya menjaga bumi dan hidup sederhana serta hemat, yang sejalan dengan nilai-nilai moderasi beragama,” ujar salah satu anggota Posko 32.
Selain itu, kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari perangkat desa. Kepala Desa Margosari dalam Segalanya menyatakan, "Ini adalah langkah kecil yang berdampak besar. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan dikembangkan menjadi program berkelanjutan.
Program ini mendapat berbagai hal positif dari warga, terutama ibu-ibu yang aktif mengikuti pelatihan dan langsung mempelajari pembuatan kerajinan tersebut. Mereka menyebut kegiatan ini memberi ide baru untuk memanfaatkan limbah rumah tangga secara kreatif. Selain kegiatan itu juga di apresiasi oleh salah satu warga melalui wawancara yaitu bu Mariah : Bagus si, klau buat ibuk semua hal yang positif dan bermanfaat pasti berdampak bagus umtuk warga juga.
Warga juga berantusias terhadap Pengolahan Sampah Dari Sampah Plastik dan Harapan dari kreativitas ini adalah menuju kemandirian.
Melalui SOKASIK, ada beberapa harapan yang ingin dicapai, antara lain:
Penutup: Sampah Plastik Bukan Lagi Musuh
Kegiatan SOKASIK adalah bukti bahwa sampah plastik bisa menjadi sahabat jika dikelola dengan kreativitas dan kolaborasi. Desa Margosari, melalui tangan-tangan terampil ibu-ibu PKK, telah menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat mendukung inisiatif seperti ini, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan kebijakan dan fasilitas yang memadai.
Mari kita lihat sampah plastik bukan sebagai beban, tetapi sebagai bahan baku untuk kreasi tanpa batas. Karena sesungguhnya, solusi terbaik selalu datang dari mereka yang paling dekat dengan masalah.dan menemukan Solusi untuk mengentaskan sebuah masalah
Oleh : Annisa Nur Afifah (divisi ekonomi kreatif)
Editor : Muhammad Najih Afify
Dipost : 29 Juli 2025 | Dilihat : 7
Share :